MARI KITA MENGHITUNG
Kuhitung kesedihan di tahun 2020 Banjir di awal tahun. 45 tahun hidup di dunia, belum pernah tertimpa musibah bencana alam. Di tahun 2020, Allah berkehendak aku merasakan musibah banjir. Habis semuanya. Perabotan, alat elektronik, pakaian, habis semua tidak terpakai. Sebagian hancur, sebagian rusak, sebagian hanyut. Akhirnya aku merasakan tidur di atas lantai, beralas tikar sumbangan dari sahabat. Baru terasa nikmatnya kasur empuk dan selimut hangat Di sepertiga tahun, di bulan ketiga tahun 2020. Corona datang menyerang dunia. Semua kegiatan dilakukan di rumah. Banyak kegiatan yang terhambat. Banyak perubahan yang harus dilakukan. Banyak kecemasan dan kekhawatiran yang mengiringi setiap saat. Beberapa kesedihan datang, kehilangan teman, saudara dan sahabat, karena Covid-19. Di pertengahan Tahun 2020, ujian kesedihan itu datang lagi. Suamiku terserang stroke kedua. Lumpuh tubuh ...