NGGAK USAH BIKIN RESOLUSI
Tahun baru 2021 dua
hari lagi. Setiap kali akhir tahun, atau
awal tahun baru, sebagian orang sibuk bikin resolusi. Sibuk evaluasi satu tahun yang terjadi, yang
sudah dilakukan. Sibuk berfikir resolusi
apa di tahun depan. Bila perlu
mencatatnya di buku agenda yang baru, dengan tulisan angka tahun baru yang
cukup besar.
Resolusi itu apa sih?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resolusi adalah “putusan atau kebulatan
pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat
(musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya tentang suatu hal. Dalam
Wikipedia disebutkan Resolusi Tahun Baru adalah tradisi sekuler yang umumnya
berlaku di dunia barat, tetapi juga bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji
untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada hari Tahun Baru.
Dari penjelasan dua
sumber di atas, Resolusi adalah pernyataan tertulis tentang janji, keputusan,
tuntutan rencana perbaikan diri yang akan dimulai pada tahun baru. Jadi resolusi itu berisi rencana perbaikan
diri di tahun yang baru. Rencana itu
berbentuk janji, menuntut untuk dipenuhi di tahun yang baru. Rencana itu seperti target yang harus
dicapai.
Tahun 2021, saya akan
hidup sehat. Itu contoh resolusi seseorang
di tahun 2021. Resolusi dalam hal
kesehatan. Mungkin orang itu di tahun
2020 merasa hidupnya tidak sehat. Tahun
2021, saya akan hidup hemat. Itu
resolusi dalam hal keuangan. Tahun 2021
saya akan lebih dekat dengan Tuhan. Akan
banyak lagi contoh resolusi yang dibuat oleh seseorang. Berkaitan dengan beragam hal yang ingin orang
itu perbaiki di tahun yang baru.
Jadi membuat resolusi
di awal tahun itu baik. Tapi mengapa penulis membuat judul “Nggak Usah Bikin
Resolusi”. Sebenarnya judul itu bisa
ditambahkan. Nggak Usah Bikin Resolusi,
Kalau tidak dilaksanakan. Buat resolusi
kalau hanya untuk ditulis saja besar-besar di awal buku agenda tahunan, buat
apa?. Buat resolusi banyak, tapi tidak dilaksanakan.Hanya
dilaksanakan satu dua bulan di awal tahun saja.
Nggak usah bikin resolusi.
Bikin resolusi boleh,
tapi harus bisa diukur ketercapaiannya, dan bisa dilaksanakan. Misal saya akan hidup sehat di tahun
2021. Indikator hidup sehatnya
bagaimana? mengukur ketercapaiannya gimana? Kalau serius bikin resolusi, buat
tabel indikator hidup sehat. Misalnya tidak makan junkfood. Makan makanan sehat
setiap hari. Olah raga setiap hari
selama satu jam. Tabel itu diisi setiap hari. Dievaluasi setiap bulan. Dinilai ketercapaiannya.
HIDUP
SEHAT 2021
BULAN
JANUARI 2021
No |
Indikator |
1 |
.. |
.. |
.. |
.. |
.. |
.. |
.. |
30 |
Ketercapaian |
1. |
Tidak
makan makanan Junk Food |
√ |
√ |
x |
√ |
√ |
x |
√ |
√ |
√ |
80 % |
2. |
Makan
makanan sehat |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
x |
√ |
√ |
90 % |
3. |
Olahraga
setiap hari |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
√ |
100 % |
Tabel di atas, dibuat setiap bulan, dan direkapitulasi ketercapaiannya di akhir tahun 2021. Dari situ akan terlihat ketercapaian resolusi kita. Bisa kita buat untuk hal hal lain. Misalnya resolusi untuk lebih dengan Tuhan. Indikatornya bisa shalat lima waktu, membaca alquran setiap hari, puasa senin kamis, shalat Dhuha, shalat tahajud. Hitung ketercapaian di akhir bulan, dan akhirnya bisa dihitung ketercapaian di akhir tahun.
Buatlah resolusi, dan laksanakan. Ukur ketercapaiannya. Kalau resolusi tidak dilaksanakan, nggak usah bikin resolusi. Mungkin quotes yang pernah saya baca ini bisa direnungkan. “TULIS APA YANG INGIN KITA KERJAKAN, DAN KERJAKAN APA YANG KITA TULIS. Itu baru resolusi. Selamat Tahun Baru.
Komentar
Posting Komentar