JANGAN MENGGENGGAM TERLALU ERAT


JANGAN MENGGENGGAM TERLALU ERAT

Menggenggam adalah memegang sesuatu dengan tangan terkepal.  Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggenggam.  Menggenggam pulpen untuk menulis.  Menggenggam uang.  Mengenggam telur.  Banyak sekali sesuatu atau barang yang harus kita genggam sesuai kebutuhan.

Menggenggam pun harus kita sesuaikan dengan barang yang kita genggam.  Menggenggam pulpen mungkin harus kuat, karena harus agak ditekan saat menulis.  Menggenggam uang harus kencang agar uang tidak jatuh.  Menggenggam telur tidak boleh keras keras, telur akan pecah dan hancur.

Paragraf di atas menjelaskan menggenggam secara harfiah.  Dalam kehidupan, ada menggenggam secara kiasan.  Karena secara kiasan, menggenggam berarti menguasai dan menyimpan.

Kita menggenggam seseorang.  Bentuknya dalam hubungan antar manusia.  Kita menggenggam pasangan,  mengenggam anak  Kita menggenggam harta.  Bentuknya dalam barang yang memenuhi kebutuhan hidup kita di dunia.  Kita menggenggam tahta.  Bentuknya dalam karir dan jabatan.

Mengapa kita menggenggam? Karena kita sangat membutuhkan yang kita genggam.  Kita takut kehilangan yang kita genggam. Kita ingin yang kita genggam sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Kita membutuhkan pasangan, membutuhkan anak, membutuhkan harta dan membutuhkan karir dan jabatan.  Kita takut kehilangan semua itu.  Kehilangan pasangan, anak, harta, karir dan jabatan.

Jangan menggenggam terlalu erat.  Menggenggam terlalu erat akan menyakiti yang menggenggam dan yang digenggam. Sesuaikan saja genggaman dengan waktu dan tempat yang tepat.  Sesuaikan dengan situasi dan kondisi. 

Sesuaikan genggaman dengan karakteristik yang digenggam.  Memiliki pasangan yang tidak suka dikekang, tidak suka diatur kegiatannya, longgarkan genggaman dengan membebaskan sebagian jadwal kegiatannya sesuai keinginan pasangan, dan sebagian kegiatannya sesuai dengan kebutuhan kita akan pasangan. Memiliki anak yang kurang pandai secara akademis, longgarkan genggaman.  Mencarikan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan akademisnya, minat dan bakatnya. 

Memiliki harta berlebih, longgarkan genggaman.  Sedekahkan harta yang berlebih pada yang membutuhkan.  Memiliki karir yang bagus dan jabatan yang tinggi, longgarkan genggaman.  Dunia penuh dinamika, banyak persaingan.

Jangan menggenggam terlalu erat.  Tangan kita akan sakit.  Jangan menggenggam terlalu erat.  Yang digenggam pun akan merasa sakit.  Bahkan bila terlalu erat menggenggam, yang digenggam akan hancur.

Surat At-Taghabun ayat 14-15 bisa kita pelajari dan kita renungkan, agar kita tidak menggenggam terlalu erat pasangan, anak, harta dan jabatan.

Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. 64: 14- 15)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU TAKUT

DEADLINE

HANYA TITIPAN