ORANG YANG MENYENANGKAN

 ORANG YANG MENYENANGKAN

Pernah nggak ketemu orang yang menyenangkan?  Menyenangkan bertemu, berinteraksi dan dekat dengan orang itu.  Kita merasa aman, nyaman, damai dan bahagia. Kalau saya pernah, tapi tidak sering.  Di satu komunitas, paling banyak hanya satu dua orang.  Bahkan beberapa kali,  dalam satu komunitas saya tidak menemukan satu pun orang yang menyenangkan.

Orang yang menyenangkan itu orang yang bagaimana ya? Indikatornya apa saja agar bisa dimasukkan ke dalam kategori orang menyenangkan? Mungkin setiap orang beda pemikiran dan beda penilaian untuk kategori orang menyenangkan. Tapi pastinya ada beberapa indikator yang termasuk kategori orang menyenangkan.  Berikut ini, indikator orang yang menyenangkan, menurut pemikiran dan penilaian saya.

Pertama, ramah, murah senyum dan selalu menyapa duluan. 

Hal kecil sebenarnya, tapi terkadang sulit dilakukan.  Entah karena malas, ragu, tidak percaya diri, sedang banyak masalah, beberapa hal tersebut membuat seseorang biasa saja bertemu orang lain. Menyapa sekedarnya, itu pun menunggu disapa duluan.  Bayangkan bertemu orang yang selalu tersenyum, melihat orang itu dari jauh, senyumnya sudah mengembang. Kata “Assalamualaikum, halo, hai” diucapkan duluan.  Tidak ketinggalan, ada saja pujian, pertanyaan, komentar, atau harapan terucap dari mulut orang menyenangkan itu. “Cantik sekali pakai baju merah”, “Sehat kan?” “Ceria banget hari ini, ayo ada apa?”.  Tentunya menyenangkan dan membahagiakan diperhatikan seperti itu.

Kedua, menjadi pendengar yang baik dan selalu mau membantu kesulitan orang lain

Bila kita dalam satu komunitas, pastilah kita akan sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.  Orang menyenangkan akan selalu menjadi pendengar yang baik.  Tidak ingin selalu menjadi pembicara dan selalu ingin didengar.  Mendengarkan dengan penuh prasangka baik dan pemikiran positif.  Kita yang didengarkan, akan merasa aman, tidak merasa dinilai dan dihakimi.  Hanya mendengarkan.  Kita tidak akan ragu juga menyampaikan kesulitan, kendala yang kita temui dalam permasalahan di sekitar komunitas kita.  Orang menyenangkan akan selalu siap membantu dengan ide yang mereka punya.  Bahkan bila tidak punya apapun, mereka akan bantu doa.

Ketiga dan terakhir, hati yang tulus

Ini paling sulit.  Karena ketulusan hati hanya diketahui dan dirasakan oleh si pemilik hati.  Di bibir bisa mengucapkan tulus, tapi di hati lain.  Tapi jangan salah, ketulusan hati bisa dirasakan oleh orang di sekitar kita.  Senyum tulus, pembicaraan yang tulus, mendengarkan yang tulus memakai hati, membantu kesulitan orang lain dengan tulus.  Semua bisa terasa. 

Sebenarnya masih banyak lagi indikator orang yang menyenangkan. Saya hanya menjelaskan tiga hal, karena tiga hal itu menurut saya yang mudah dilakukan dan penting.  Bisa nggak kita punya tiga indikator tersebut? Pasti bisa. Selama ada niat dan usaha, pasti bisa. Mari sama sama belajar dan berlatih menjadi orang yang menyenangkan. Menyebarkan aroma kebahagiaan, kenyamanan dan kedamaian di sekitar kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK DIGITAL

AKU TAKUT