ANAK TAK BERGUNA


 

Judul yang tidak baik, tidak layak dan tidak pantas.  Tidak ada ciptaan Allah Swt yang tidak berguna.  Semua diciptakan mempunyai manfaat, maksud dan tujuan.  Hanya manusia nya saja yang tidak bisa mencari hikmah.

Ide tulisan ini berawal saat melihat sebuah drama.  Seorang politikus terkenal menitipkan anak bungsu nya yang mempunyai kelainan mental, terganggu jiwanya, ke sebuah Rumah Sakit Jiwa. Tidak sekedar dititipkan, tapi dipesankan khusus untuk tidak keluar Rumah Sakit.  Dipesankan juga tidak boleh ada yang tahu anak itu memiliki hubungan dengan politikus tersebut.

Dikisahkan, sang anak dibantu seseorang bisa keluar Rumah Sakit Jiwa.  Bahkan pergi ke pusat keramaian, dimana sang politikus sedang berkampanye.  Si anak membuat kegaduhan, berteriak-teriak mengungkapkan keburukan si politikus, tidak mau mengakui si anak.  Kesedihan si anak tidak diakui dan diperhatikan diungkap semua.  Terekspos media massa dan pastinya membuat si politikus malu dan marah.

Si anak ditampar oleh si politikus itu.  Sambil menampar berteriak penuh kemarahan, “Dasar anak tidak berguna untuk orang tua!!!”  Si anak hanya diam.  Air mata si anak mengalir. Seseorang maju ke hadapan si politikus itu, menatap tajam penuh kemarahan, dan berkata “Apakah seorang anak harus berguna untuk orang tuanya?” Semua yang hadir terdiam.

Saya pun terdiam, miris dan akhirnya merenung.  “Apakah seorang anak harus berguna untuk orang tuanya?” saya menjawab dalam hati, tidak harus.  Orang tua yang memiliki anak yang tidak normal secara fisik dan mental, pasti akan menjawab tidak harus.  Bahkan untuk anak anak yang hidupnya harus bergantung ke orang tuanya, sulit untuk menuntut anak anak itu harus berguna untuk orang tuanya. Orang tua lah yang harus mendampingi anak anak tersebut, merawat dan mendidiknya agar bisa mandiri.

Anak anak dengan kelainan fisik, disabilitas, sakit mental, butuh perhatian lebih orang tua.  Bagaimana mungkin berharap masalah kebermanfaatan mereka.  Orang tua harus lebih menyayangi mereka, lebih mendidik mereka agar mereka bisa mandiri, meminimalkan kebergantungan pada orang lain. 

Sebagai orang tua, hilangkan harapan tentang kebergunaan dan kemanfaatan seorang anak.  Untuk anak yang normal pun, terkadang mereka tidak memperhatikan orang tua, bila sudah dewasa dan mandiri.  Allah Swt menitipkan anak kepada orang tua, sebagai amanah.  Untuk dirawat, disayang, dididik, agar mereka bisa menjadi anak yang soleh dan solehah.  Orang tua harus melakukan tugasnya, karena Allah, hanya mengharap ridho Allah.  Bila orang tua berharap si anak bisa berguna dan bermanfaat bagi mereka suatu saat nanti, bersiaplah untuk kecewa seperti di kisah drama itu.

Jangan pernah mengatakan kepada seorang anak “Anak yang tidak berguna untuk orang tua”.  Bahkan untuk seorang anak yang buta, bisu,  lumpuh, harus terbaring di tempat tidur sepanjang hidupnya.  Semua aktivitas pribadinya seperti makan, minum, buang air dilakukan di tempat tidur.  Anak ini saja pun, masih berguna untuk orang tuanya.  Memberi pahala yang besar bagi si orang tua saat merawatnya.  Mengajarkan keridhaan, keikhlasan, kesabaran dan kekuatan orang tua.  Tidak ada ciptaan Allah yang tidak berguna di kehidupan.  Selama kita mau berpikir dan mengambil hikmah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKU TAKUT

DEADLINE

HANYA TITIPAN