AKU TAKUT


 Kata “Positif”, “Reaktif” menjadi kata yang ditakuti saat pandemi Covid-19.  Semua orang berharap tidak mendapat hasil positif atau reaktif, setelah pemeriksaan swab, rapid test dan PCR test.  Pemeriksaan untuk mengetahui apakah tubuh kita terinfeksi virus corona atau tidak.  Terkadang, sebagian orang tidak mau melaksanakan pemeriksaan tersebut, karena takut dengan hasilnya.  Aku termasuk sebagian orang itu, dan sampai saat ini aku belum pernah melakukan pemeriksaan tersebut.  Aku takut.

Berita orang positif Covid-19 terdengar setiap hari.  Saudara, tetangga, teman kerja, kolega, selebriti, pejabat negara bisa terkena positif Covid-19.  Jumlah penderita Covid-19 selalu update setiap hari.  Dipublikasikan setiap hari.  Jumlahnya cenderung meningkat.  Berita itu mencemaskan.  Aku takut.

Demam (suhu tubuh tinggi di atas 38 derajat celcius), batuk kering, sesak nafas,  adalah gejala umum yang banyak terjadi pada penderita Covid-19.  Ada juga gejala lain yang sering muncul, diare, sakit kepala, hilangnya kemampuan mengecap rasa, hilangnya kemampuan mencium bau, serta ruam tubuh. Jadi, kalau suhu tubuhku agak tinggi sedikit, batuk batuk, sakit kepala aku langsung berfikir, aku terkena Covid-19.  Aku takut.

Aku mulai tersentak, ketika Covid-19 mengambil orang-orang yang aku kenal dekat.  Atasan di tempat kerja,  sahabat dekat, tetangga dekat, meninggal dunia karena Covid-19.  Memang mereka ada penyakit penyerta, seperti sakit paru-paru, jantung, diabetes, sehingga makin berisiko.  Kepergian mereka menghadap Allah SWT, meninggalkan rasa sedih dan khawatir.  Sedih kehilangan mereka, khawatir akankah aku akan terkena Covid-19 dan akan menyusul mereka? Aku makin takut.

Banyak disosialisasikan pencegahan Covid-19.  Istilah 3M diperkenalkan, dan diberi sangsi bagi yang tidak melaksanakan.  3M itu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.  Pola hidup sehat dan bahagia juga dianjurkan, untuk meningkatkan imun(daya tahan tubuh). Bila imun tinggi dalam tubuh, seseorang mempunyai resiko yang kecil untuk terkena Covid-19.  Aku melakukan semua 3M itu.  Aku juga menerapkan pola hidup sehat, agar imun meningkat.  Tapi aku masih tetap takut.

Akhirnya kugelar sajadahku. Kudirikan shalatku.  Kubuka Alqur’anku. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Kubaca ayat tersebut, kurenungkan.  Ya Allah, Covid-19 ini adalah ujian darimu, berbentuk ketakutan.  Aku hanya harus sabar.  Ada Engkau ya Allah.  Mengapa aku harus takut?

#30DWC#JILID27#SQUAD8#DAY27


Komentar

  1. Bagus karena mengedukasi pembacanya, mulai penjelasan test rapid/pcr , gejala juga solusi menghilangkan rasa takut..... bahasanya cukup lugas, sederhana dan mudah difahami.
    Insyaallah tulisan ini memberi manfaat bagi pembacanya.....selamat terus berkarya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DEADLINE

HANYA TITIPAN