KHILAF
“Maaf, saya khilaf”. Pernah kan mendengar kalimat ini?
Atau sering? Mungkin sering. apalagi sekarang, di media sedang viral, seorang publik
figur yang melakukan kesalahan, dan berkata, “Maaf, saya khilaf”. Saya tidak
akan membahas tentang kesalahan publik figur tersebut, saya akan membicarakan tentang
makna khilaf.
Arti kata khilaf dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah kekeliruan atau kesalahan yang tidak disengaja. Berarti kalau seseorang
berkata, “Maaf, saya khilaf”, artinya orang tersebut sudah melakukan kesalahan,
tapi dia melakukannya tidak disengaja. Tidak disengaja itu bermakna tidak
direncanakan, tidak bermaksud, dan tidak diniatkan.
Mengapa kekhilafan bisa terjadi? Mengapa
ketidaksengajaan bisa terjadi? Banyak jawabannya. Tergantung
permasalahannya. Misalkan tidak sengaja
jatuh cinta pada suami atau istri orang.
Mungkin karena terlalu sering bertemu dan bersama, dalam satu pekerjaan
atau satu tempat. Intensitas pertemuan
yang tinggi, komunikasi yang sering, membuat kedekatan dan ketertarikan. Tidak
direncanakan, tidak diniatkan, tidak bermaksud jatuh cinta, akhirnya jatuh cinta.
Contoh kedua khilaf, misalnya seseorang diberi tugas
memegang keuangan suatu organisasi. Orang tersebut menyimpan, mengatur dan
mengelola keluar masuk uang tersebut. Dalam menjalankan tugasnya, dia pun harus
mengatur dan mengelola keuangan pribadi. Ternyata banyak tawaran untuk
kepentingan pribadi berdatangan. Dia tertarik untuk membelinya. Uang pribadinya
belum cukup untuk membeli barang tersebut. Dia akhirnya memakai uang
organisasi. Awalnya sedikit, lama kelamaan semakin banyak. Tadinya tidak
direncanakan, tidak diniatkan, tidak bermaksud memakai uang organisasi. Namun godaan
yang datang, kondisi mendesak, membuatnya melakukan kesalahan.
Bolehkah khilaf? Kan tidak disengaja? Menurut saya
tidak boleh. Sekalipun tidak disengaja, tetap saja salah, tetap saja dosa. Kondisi
yang menciptakan ketidaksengajaan melakukan kesalahan adalah godaan setan. Bukankah
Allah swt sudah memberikan petunjuk hidup yang benar, Alqur’an. Bukankah Allah
swt sudah memberi akal untuk berpikir? Jadi ketidaksengajaan dalam melakukan
kesalahan seharusnya bisa ditiadakan, karena saat mau melakukan kesalahan itu,
kita sudah mengetahui itu salah, itu dosa.
Apakah mungkin ada yang berfikir, kesalahan karena
khilaf, karena tidak disengaja, hukumannya akan lebih ringan? Tentu saja tidak.
Sama. Kesalahan adalah kesalahan. Manusia adalah tempatnya dosa. Namun, rahmat dan
ampunan Allah swt sangat luas. Bersegeralah memohon ampunannya …
Komentar
Posting Komentar