SABTU BERTEMU
Kita semua punya
keluarga, tetangga dan teman kan ? Ada keluarga inti, suami istri, anak, ibu
bapak serta adik kakak. Ada keluarga
besar, kakek nenek, om tante, paman bibi, pakde bude, dan keponakan. Tetangga
ada tetangga dekat, tetangga kanan kiri, depan belakang rumah. Tetangga jauh,
tetangga satu RT (Rukun Tetangga), satu RW(Rukun Warga). Teman lebih banyak
lagi, teman main waktu kecil, teman sekolah apalagi, lebih banyak, teman (SD)
Sekolah Dasar, teman SMP, (Sekolah Menengah Pertama), teman SMA (Sekolah
Menengah Atas), teman kuliah di Perguruan Tinggi dari S1 (Strata satu),
S2(Strata dua), sampai S3 (Strata tiga) dan kemudian teman kerja dan kolega.
Banyak sekali kan orang
yang kita kenal, orang yang mendampingi, mengisi hari-hari kita, sejak dilahirkan
ke dunia ini sampai saat ini. Dengan
keluarga inti, mereka orang pertama dan terdekat yang kita kenal. Mencukupi
segala kebutuhan kita, kebutuhan jasmani, makan minum pakaian, kebutuhan
rohani, cinta kasih sayang perlindungan kehangatan. Sampai saat ini, mungkin kita masih bertemu
dan berinteraksi setiap hari, karena masih satu rumah. Mungkin ada yang hidup
terpisah, karena harus bersekolah bekerja di tempat lain.
Tetangga ? Mereka dekat
sekali secara fisik. Hanya terpisah
tembok rumah kanan kiri belakang.
Terpisah sebaris jalan dengan tetangga depan rumah. Walau dekat, kesibukan bekerja, bersekolah,
sering membuat kita tidak intens berkomunikasi dengan tetangga. Komunikasi terjadi hanya saat bertemu depan
pagar rumah, saat masuk dan keluar rumah.
Sesekali bertemu di acara pengajian syukuran atau meninggalnya tetangga,
atau shalat berjamaah bersama di masjid atau mushalla.
Teman ? Ini paling
banyak. Dimulai dari teman kerja dan kolega.
Dengan teman kerja dan kolega, kita intens berkomunikasi. Mungkin setiap hari kerja di jam kerja. Lalu teman sekolah ? Mulai dari teman SD
sampai teman kuliah, mungkin kita hanya akan berkomunikasi melalui media
sosial, atau bertemu secara langsung lewat reuni yang mungkin diadakan beberapa
tahun sekali.
Mulai dari keluarga,
tetangga dan teman yang kita pernah berkomunikasi, berapa jumlahnya ? Lihat daftar
kontak telefon kita. Seratus, dua ratus,
tiga ratus atau hampir lima ratus ? Selain yang intens berkomunikasi dengan
kita, adakah nomor nomor lain hanya nomor pasif, digunakan saat diperlukan.
Mari kita renungkan
sesaat. Semua keluarga, tetangga dan
teman adalah orang-orang yang sedikit banyak pernah mengisi hari-hari kita,
memberi warna pada hidup, memberi suka dukanya pelajaran kehidupan, memberi
kenangan pahit manis, membentuk kepribadian dan kedewasaan kita. Bahkan teman SD yang lama tidak bertemu pun,
saat bertemu kembali, kehangatan itu akan muncul. Teman lama, rasa belum berubah, tidak
berbeda.
Sayangnya kesibukan
kita di kehidupan pribadi, tugas sekolah dan kerja, membuat kita sering
melupakan orang orang yang diuraikan di atas. Artikel ini mengajak kita untuk
kembali menghidupkan komunikasi dengan keluarga, tetangga dan teman. Komunikasi dengan hati, menggunakan personal touch , sentuhan pribadi yang
kita punya. Menghidupkan kembali budaya silaturahmi, di tengah keterbatasan
waktu kita, difasilitasi teknologi yang ada.
Umur kita hidup tidak ada yang tahu sampai kapan, kita ciptakan
komunikasi kita terakhir dengan keluarga, tetangga dan teman menjadi kenangan
manis
Berikut ini beberapa alternatif
program yang bisa dicoba :
1.
Untuk keluarga inti yang tinggal
terpisah rumah, sempatkanlah lima menit menelfon langsung mendengar suara
anggota keluarga kita
2.
Untuk keluarga besar, jadwalkan sebulan
sekali di hari minggu, berkunjung ke rumah mereka. Menjenguk yang sakit, menghadiri acara
bahagia seperti pernikahan, atau sekedar makan siang bersama.
3.
Untuk tetangga dekat, sebulan sekali
kirimkan makanan hasil masakan sendiri, atau ,makan ringan murah meriah yang
kita beli. Saat memberikan ke rumah
tetangga bisa jadi sarana komunikasi yang menyenangkan.
4.
Untuk teman, kita bisa pakai program “one
day, contact one friend in contact list handphone”. Kita bisa whatsapp satu hari satu teman,
menanyakan kabar kesehatan dan mendoakan untuk kehidupan mereka. Bisa dimulai
dari abjad A di daftar telephone kita.
5.
SABTU BERTEMU, ini judul tulisan
ini. Senin sampai Jumat kita sibuk
bekerja. Sisihkan hari Sabtu untuk
bertemu dengan teman. Teman kerja dan
teman sekolah yang cukup dekat. Kita buat daftar sabtu bertemu. Bisa bertemu di
rumah mereka, di rumah kita, di restaurant, di pusat perbelanjaan. Satu sabtu satu teman.Kalau teman kerja lebih
baik silaturahmi ke rumahnya, agar kita makin dekat dengan teman kerja yang setiap
hari bertemu di kantor. Tidak perlu lama
pertemuannya, dua atau tiga jam cukup untuk pertemuan yang menyenangkan. Bila perlu ajak keluarga.
6.
Hari minggu hari keluarga inti, atau
beristirahat
Demikian
beberapa alternatif program silaturahmi yang bisa kita lakukan, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. So, Keep in Touch !
Komentar
Posting Komentar